Bitcoin dan Ethereum Memang Melemah, Tetapi Arus Dana Masuk Masih Deras, mengingat pasar mata uang digital ini memang tidak menentu.
MEDIAINVESTASI.ID, – Pekan lalu pasar kripto melemah. Termasuk para big caps seperti Bitcoin dan Ethereum. Hal yang wajar mengingat pasar mata uang digital ini memang tidak menentu.
Namun di tengah goncangan, ternyata arus dana masuk dari investor masih cukup deras. Pada 21 November lalu dana yang masuk mencapai Rp2,19 triliun. Sehingga total dalam sepekan dana masuk mencapai Rp131 triliun. Melampaui inflow sepanjang tahun 2020 yang hanya mencapai Rp95,48 triliun.
Dari jumlah tersebut Bitcoin masih mendapatkan bagian terbesar, yaitu 74%. Walau begitu raksasa crypto ini masih dipercaya akan mengalami lagi titik yang paling rendah sebelum tahun berakhir. Saat ini para pemegang Bitcoin sedang menikmati meningkatnya nilai mata uang tersebut sepekan terakhir.
Selain para big caps, arus kas masuk juga masih dinikmati para altcoin. Sebut saja Solana yang arus kas masuknya meningkat 8 juta dolar AS. Walaupun kecil, hal ini tetap memicu sentimen positif dari para tradernya di tengah kondisi pasar kripto melemah.
Di Indonesia,Apakah Kondisi Pasar Kripto Melemah Juga?
Pasar kripto di Indonesia, dengan pemain lokal yang belum terlalu banyak, memang tidak terlalu dinamis. Para trader masih lebih banyak memilih mata uang crypto dari luar. Baik big caps maupun altcoin.
Namun perkembangan crypto tanah air tetap memiliki trend positif. Misalnya dengan bermunculannya token-token lokal baru. Lingkungan yang ditawarkan juga lebih beragam dan selaras dengan kearifan lokal.
Misalnya Bali Token yang berniat menguatkan kembali ekonomi dan pariwisata Bali melalui sistem tokenomic. Mata uang crypto lokal ini memiliki sandi BLI. Saat ini Bali Token merupakan salah satu token lokal yang cukup dipercaya.
Mata uang crypto ini dapat dibeli di Binance Smart Chain. Menggunakan paket yang digabungkan dengan paket wisata lengkap di Bali. Sehingga para tradernya mendapat dua benefit: token crypto dan berlibur di Pulau Dewata.
Walaupun pasar crypto melemah, namun geliat mata uang crypto di dalam negeri masih terasa. Menjelang tahun 2022 ini, kemungkinan perkembangan crypto tanah air masih positif. (Lyala Iswara)