Media Investasi – Tahun 2022, terdapat beberapa saham yang masuk kriteria saham LQ45 jelang rebalancing lantaran indeks tersebut berpotensi mempunyai kinerja lebih bagus, dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut, Head of Research NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar, indeks LQ45 melampaui kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sehingga dianggap di atas kinerja rata rata seluruh saham yang melantai di Bursa efek.
Berapa Persen Potensi Saham LQ45 Dibandingkan IHSG?

Menurut pantauan data Bursa Efek Indonesia, indeks LQ45 menguat sekitar 1,94 persen dibandingkan IHSG yang mengalami kenaikan sekitar 1,12 persen secara ytd.
Pihak Bursa Efek Indonesia sendiri bakal melakukan rebalancing alias penyesuaian terhadap indeks LQ45 pada bulan Februari 2022. Ini yang membuat posisi LQ45 lebih menarik pasar.
Anggaraksa Arismunandar menilai apabila mempertimbangkan kriteria likuiditas sekaligus nilai kapitalisasi besar. Maka salah satu saham memiliki potensi bergabung dengan indeks paling likuid yakni, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Dia menambahkan, terdapat beberapa kriteria saham berpotensi terdepak. Jenis yang akan masuk kriteria ini yaitu, saham dengan trend penurunan nilai transaksi dan volume. Selain itu, emiten dengan kinerja mendasar yang memburuk, kinerja harga saham dan kapitalisasi saham mengalami anjlok, juga akan masuk kualifikasi.
Prospek Saham Menguntungkan Jelang Rebalancing oleh BEI pada Februari 2022 Mendatang
Anggaraksa menilai beberapa sektor yang masih berpeluang prospek bagus diantaranya perbankan besar. Hal tersebut karena perbankan berpotensi menarik untung dari momentum pemulihan perekonomian. Tentunya, momen tersebut diharapkan bisa mendorong permintaan kredit.
Kemudian, sektor yang dianggap menarik yakni sektor komoditas. Bukan hal yang tabu apabila harga komoditas seiring berjalan waktu makin tinggi.
Terakhir, sektor consumer mempunyai peluang untuk memberikan kinerja lebih bagus dari upaya peningkatan daya beli, sekaligus perbaikan harga saham.
Rekomendasi Saham LQ45 yang Perlu Diperhatikan Investor Menurut Anggaraksa
Anggaraksa, menambahkan investor asing lebih tertarik pada saham berkapitalisasi pasar besar. Secara sektoral, perbankan, pertambangan batu bara dan nikel masih berpeluang menairik dana asing.
Dia menuturkan terdapat beberapa saham LQ45 jelang rebalancing yang dianggap menarik untuk diperhatikan para investor yaitu, saham BBNI dengan target harga berkisar Rp9.000 tiap saham, saham BMRI sekitar Rp8.600 per saham, ANTM target harga di Rp2.860 tiap saham dan PTBA target harga Rp3.420 per saham.
Baca juga Saham TMAS Naik Melejit, BEI Catat Nilai Transaksi Capai Rp10,7 Miliar