Media Investasi – Saham dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau dikenal dengan BBRI mengunduh hasil gemilang pada penutupan pasar hari Jumat, 4 Februari 2022 lalu. Bahkan saham bank BUMN ini menjadi primadona di kalangan investor asing. Ikuti laporan singkatnya di sini.
Saham Bank BUMN: Kiprah BBRI Pekan Lalu
Sebagaimana data pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Saham Bank BRI menjadi emiten dengan pencapaian yang terbaik pada pasar Jumat lalu. Naik sebanyak 1, 94 persen hingga level Rp 4.210 tiap unit sahamnya.
Tidak hanya itu, catatan data BEI juga menunjukan bahwa kenaikan jumlah transaksi secara drastis. Menjadikannya berada di posisi pertama pada Rp 990,9 miliar. Itu termasuk aktivitas investor asing dengan aksi beli bersih hingga senilai Rp 779,5 miliar.
Pencapaian ini bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari pola hijau yang sudah terjadi sejak Kamis, 3 Februari 2022. Telah terjadi kenaikan hingga 1, 47 persen pada Kamis lalu. Menjadikan total kenaikan atas saham bank BUMN ini sebanyak 2,43 persen, sejak awal tahun. Dengan membukukan kapitalisasi pasar sebanyak Rp 638,06 triliun.
Alasan Dibalik Naiknya Harga Saham BUMN PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
Ada banyak alasan yang turut mengerek kenaikan harga saham BRI. Di antaranya adalah efek dari laporan keuangan yang dirilis atas tahun 2021. Dalam laporan tersebut disampaikan adanya peningkatan laba bersih yang lebih tinggi hingga 66, 53 persen dari periode sebelumnya.
Kini laba bersih pada Desember 2021 dilaporkan mencapai angka Rp 32,21 triliun. Disertai pula dengan laporan pendapatan bunga yang mencapai angka Rp 143,52 triliun. Pencapaian gemilang yang menghasilkan laporan total aset perseroan dari Rp 1.610 triliun pada tahun 2020 menjadi angka Rp 1.678 triliun per akhir 2021.
Pencapaian gemilang luar biasa di sepanjang 2021. Emiten BUMN ini menunjukan taringnya dengan baik sebagai salah satu top perbankan Indonesia. Tidak mengherankan saham bank BUMN ini menjadi favorit pasar Jumat lalu. Sejumlah pakar masih melihat pasar akan tetap mempertahankan sentiment positif ini hingga pekan depan. Mungkin dengan potensi koreksi sebagai taking profit.
Baca juga Jelang Rights Issue AMAR, Penambahan Modal Inti Bank
