,

Peluang Kecil, Bank Indonesia Tanggapi Kemungkinan Kenaikan Suku Bunga The Fed

by -0 Views
Kenaikan Suku Bunga The Fed
Kenaikan Suku Bunga The Fed

MEDIAINVESTASI.id – Peluang Kecil, Bank Indonesia Tanggapi Kemungkinan Kenaikan Suku Bunga The Fed. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memberikan pandangannya terkait dengan peluang kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), atau yang lebih dikenal sebagai The Federal Reserve (The Fed), yang semakin kecil menjelang akhir tahun 2023. Menurutnya, probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember tahun ini hanya sekitar 10%.

Kenaikan Suku Bunga The Fed

Pery Warjiyo menyatakan pandangannya ini dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis, 23 November. Ia menjelaskan bahwa jika sebelumnya pasar memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sebesar 40%, kini angka tersebut telah turun drastis menjadi hanya 10%. Meskipun memberikan gambaran optimis, Gubernur BI tetap memperingatkan bahwa tingkat ketidakpastian tetap tinggi, dan perkiraan saat ini bisa saja tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

Perry Warjiyo menekankan bahwa kebijakan BI akan sangat tergantung pada perkembangan data ekonomi. Pendekatan ini dikenal sebagai “data dependent,” yang berarti kebijakan akan diambil berdasarkan data ekonomi terkini dan perubahan kondisi pasar. Hal ini menjadi penting karena ketidakpastian masih melingkupi perekonomian global, terutama di Amerika Serikat.

Contoh yang diambil Perry Warjiyo terkait dengan inflasi di AS. Meskipun data menunjukkan tren penurunan inflasi, proses penurunan tersebut berlangsung lambat. Ini menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga The Fed. Menyikapi hal ini, Gubernur BI menegaskan bahwa respons kebijakan yang diambil oleh BI akan tetap konsisten, forward-looking, dan pre-emptive.

Keputusan BI untuk menaikkan suku bunga acuan pada bulan Oktober 2023 menjadi langkah yang diambil untuk menjaga kestabilan ekonomi domestik. Saat ini, suku bunga acuan berada pada level 6,00%. Langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap berbagai tantangan ekonomi global, termasuk potensi kenaikan suku bunga global yang dapat berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Global 2023 Capai 2,9% Menurut BI

Dalam situasi ketidakpastian global, bank sentral di berbagai negara, termasuk BI, perlu menjaga kewaspadaan dan fleksibilitas dalam mengambil kebijakan moneternya. Meskipun peluang kenaikan suku bunga The Fed saat ini terlihat kecil, namun dinamika pasar global dapat berubah dengan cepat, sehingga BI tetap siap menghadapi berbagai skenario yang mungkin terjadi.

Pernyataan Gubernur BI ini memberikan gambaran bahwa kebijakan ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia, tidak dapat dipisahkan dari dinamika ekonomi global. Respons yang cepat, bijaksana, dan adaptif menjadi kunci dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi global yang dapat berdampak pada kondisi ekonomi dalam negeri. Seiring berjalannya waktu, kita akan melihat sejauh mana prediksi ini berdampak pada kebijakan ekonomi Indonesia dan stabilitas pasar ke depannya.

(red/mii)

Baca Juga: Suspensi Saham Waskita Karya (WSKT) Targetkan Dibuka di Kuartal I/2024 Begini Respon BEI

Author